Kalurahan Bendungan

Bendungan SIDA - Bersih Desa (Rasul) merupakan adat tradisi dari nenek moyang yang masih dilestarikan oleh penduduk kampung atau Padukuhan bahkan pedesaan atau Kalurahan. Rasul adalah ungkapan wujud syukur atas hasil panen yang telah diberikan oleh sang Maha Pencipta kepada masyarakat. Ungkapan syukur tersebut biasanya diwujudkan dengan sodaqoh nasi uduk dan ayam ingkung.

Namun mungkin untuk lain tempat lain juga namanya. Gelaran rasul biasanya dilaksanakan 1 tahun sekali setelah selesai panen. Seperti di Padukuhan Selang dan Bendungan  Kalurahan Bendungan Kapanewon Karangmojo, pada hari Senin (3/6/2024) secara bersamaan menggelar acara rasulan di Balai Padukuhan masing - masing sekira pukul 13.00 wib.

Pada kesempatan rasul tahun 2024 ini, di Padukuhan Bendungan diadakan kenduri rasulan di balai padukuhan Bendungan tanpa ada hiburan pada siang harinya. Akan tetapi sore hari diadakan pertandingan voli dan malamnya ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Gilang Kumoro Jati dengan mengangkat lakon Kresna Duta.

Ditempat lain, di Padukuhan Selang diadakan kenduri dan dimeriahkan dengan kesenian gejog lesung. Kemudian untuk malam nya ditutup dengan pementasan kethoprak Jampi Puyeng dengan mengambil lakon Racun Tanda Tresno. Sebelum kethoprak dimulai, dipentaskan dulu seni gejog lesung kembali.

Untuk tamu undangan, baik di Padukuhan Bendungan dan Selang di hadiri oleh pamong kalurahan yang dibagi menjadi 2 grup. Kemudian dari Kapanewon, Puskesmas Karangmojo II, koramil, polsek dan magersari. Yang spesial dari Pdukuhan Selang dihadiri oleh RM Kukuh Hestriasning bersama Istri dari Keraton Yogyakarta. Beliau juga memberi nama seni gejog lesung Padukuhan Selang dengan nama ‘Rembulan Ndhadhari’.

Diakhir acara ditutup dengan ikrar kenduri rasul, dan selesai acara pada pukul 14.30 wib dengan ditutup dengan doa oleh Bapak Wasilan di Bendungan dan Bapak Supomo di Selang.