Umat Muslim Kalurahan Bendungan Mengadakan Tradisi Kenduri Selikuran

IRWANTO 01 April 2024 10:10:39 WIB

Bendungan SIDA - Selikuran (21 Ramadhan) menurut masyarakat jawa memiliki nilai/arti yang special karena hanya ada di waktu bulan Ramadhan saja. Tradisi malam selikuran (21 Ramadhan) adalah tradisi budaya sekaligus religius (agama) yang syarat dengan makna. Tradisi tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat Kalurahan Bendungan. Malam selikuran tersebut juga sebagai tanda bahwa puasa ramadhan sudah memasuki hari ke-20.

Begitu pula dengan warga masyarakat Kalurahan Bendungan memperingati “Selikuran” dengan acara kenduri bersama-sama . Pada hari Sabtu (30/3/2024) masyarakat Kalurahan Bendungan mengadakan tradisi kenduri malam selikuran di masing – masing Padukuhan. Kenduri dilaksanakan rata – rata pada pukul 17.00 WIB atau menjelang buka puasa. Di dalam tradisi kenduri ini terdapat beberapa nilai positif yang bisa kita ambil hikmahnya diantaranya :

  1. Silaturahmi dan Kebersamaan ; masyarakat Jawa melaksanakan kenduri dibalai pertemuan (balai Kalurahan, balai dusun, balai RW) atau di rumah tokoh masyarakat / sesepuh.
  2. Bersedekah : Makanan yang telah disiapkan dari rumah dikumpulkan jadi satu dan sebagian diberikan kepada ustadz / modin / kaum / tokoh masyarakat dan juga untuk takjil.
  3. Berbagi rasa : Kenduri yang dibuat pada peringatan selikuran ini menunya biasa (tidak dilebih-lebihkan) hanya nasi, sayur Lombok, tahu, tempe, mie dan krupuk.
  4. Doa Bersama : diakhiri acara kenduri juga dilaksanakan doa bersama dengan cara islam. Doa yang dipanjatkan untuk kelancaran puasa, harapan lailatul qodar, serta shalawat untuk rasulullah.
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Terjemah