Pangan Organik Menuju Indonesia Sehat
WARTO 19 Januari 2017 10:18:17 WIB
Berbicara Indonesia Sehat tidak terlepas dari Provinsi Sehat, Kabupaten Sehat, Desa Sehat bahkan sampai Rumah Tangga Sehat. Tidak akan ada Indonesia Sehat tanpa ada Kabupaten Sehat. Begitu selanjutnya, tidak akan ada Kabupaten Sehat tanpa ada Rumah Tangga Sehat.
Untuk membangun Indonesia Sehat harus dimulai dari pondasi paling bawah yaitu membangun rumah tangga yang sehat. Kumpulan rumah tangga-rumah tangga yang sehat akan terbangun desa yang sehat, begitu seterusnya. Untuk membangun rumah tangga yang sehat harus dimulai dari mengelola asupan pangan sehat yang dikonsumsi oleh setiap insan anggota keluarga dari rumah tangga tersebut setiap harinya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pertengahan tahun 2016 yang lalu merilis hasil investigasi bahwa ada 200 an jenis penyakit yang dipicu oleh pangan yang tidak sehat. Penyebab pangan tidak sehat antara lain : adanya pengawet, pewarna tekstil, pemanis buatan, pencemaran logam berat, dan juga banyaknya bahan kimia sintetis yang ada pada bahan pangan, salah satunya residu pestisida. Bahkan cara memasak pun bisa menyebabkan pangan menjadi tidak sehat akibat konsentrasi lemak jenuh, kolesterol, asam urat dan lain-lain.
Pangan organik pada saat sekarang telah menjadi tumpuan harapan banyak orang untuk dijadikan jembatan menuju capaian kesehatan diri, terutama di kalangan borjuis, orang kaya, orang-orang kota priyayi karena memang pangan organik ini lebih mahal. Hal ini terbukti, sekarang telah banyak bermunculan usaha pertanian organik, kebun sayur organik, beras organik, bahkan telah banyak kios atau toko-toko yang menyediakan bahan pangan organik. Bahkan di Kota Bandung, kota yang cukup besar ini, telah muncul komunitas organik yang kadang-kadang mengadakan bazar dan pameran yang menampilkan produk-produk pangan organik sebagai media mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan go organic, back to natural dan sebagainya. Yang luar biasa, sebuah rumah sakit besar yakni Rumah Sakit S.T. Carolus sudah sejak lama menyajikan pangan organik kepada semua pasiennya, demikian disampaikan Albert Setiawan, dari bagian gizi.
Pangan organik adalah pangan yang dihasilkan dari suatu sistem pertanian organik yang dikelola sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan produktivitas yang berkelanjutan. Pertanian organik tidak menggunakan pestisida kimia, sebaliknya setia menggunakan pestisida alami dari bahan organik bagian dari hewan atau tanaman. Sedikit menggunakan pupuk kimia bahkan tidak sama sekali, sebaliknya banyak menggunakan pupuk organik yang berasal dari bagian hewan atau tanaman.
Menurut Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, memaparkan lima keuntungan jika kita mengonsumsi produk pangan yang dihasilkan dari sistem pertanian organik.
1. Lebih Aman secara Kimiawi
Pangan organik memang tidak menggunakan pupuk kimia serta pestisida dalam proses budidayanya. Sehingga dilihat dari sisi kandungan kimia, produk organik jauh lebih aman dan tidak mengandung residu pestisida dibandingkan dengan produk nonorganik. Residu pestisida akan tetap menempel pada makanan bahkan tidak bisa dihilangkan dengan mencuci. Residu ini merupakan neurotoksin yang meracuni syaraf.
2. Lebih Menyehatkan Tubuh
Menurut penelitian, produk-produk organik lebih banyak mengandung fitokemikal, yang memiliki fungsi
untuk meningkatkan aktivitas enzim yang berperan dalam menghancurkan agen karsinogenik.
3. Memiliki Zat Gizi lebih Banyak
Dengan proses budidaya yang dikelola secara organik, unsur hara yang dimiliki oleh tanah lebih kaya. Bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa pada produk organik, kandungan zat besi 21,1% lebih banyak, vitamin C 27%, magnesium 29,3%, fospor 13,6%, serta karoten yang lebih banyak dibanding dengan yang bukan organik.
4. Lebih Kaya Rasa
Buah-buahan serta sayur-sayuran organik memiliki rasa yang lebih enak dan renyah. Beberapa orang yang memiliki indera perasa yang sensitif mengatakan bahwa sayur berpestisida masih mengandung rasa pahit bahkan setelah dicuci, sementara sayur organik terasa lebih lezat.
5. Lebih Segar dan Bertahan Lama
Pangan organik biasanya lebih segar dan lebih lezat saat dimakan. Pangan dari hasil budidaya secara alami ini juga bisa bertahan lebih lama, sehingga sekaligus meminimalisir penggunaan pengawet. Kondisi di atas mungkin disebabkan karena pangan organik baik sayur maupun buah, matangnya berproses secara sempurna. Selain itu, tanpa campur tangan manusia, tanaman organik memiliki pertahanan alami sendiri baik terhadap hama maupun cuaca.
Demikian, betapa pentingnya setiap insan rumah tangga untuk digerakkan membiasakan diri mengkonsumsi pangan organik untuk meningkatkan derajat kesehatan rumah tangga dalam rangka mendukung Indonesia Sehat. Memang pangan organik bukan satu-satunya parameter penentu tercapainya Indonesia Sehat, tetapi dengan mengkonsumsi pangan organik kita harus punya keyakinan sekecil apapun peranan pangan organik tetap mempunyai arti penting dalam mendorong masyarakat menuju Indonesia Sehat. (Sukadiyono) (Pustaka : Pertanian Organik, Pengembangan Pupuk dan Pestisida Hayati, google.com)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Panewu Karangmojo Tinjau Lahan Jagung Program Ketahan Pangan Kalurahan Bendungan
- KPPS Mendapatkan Bimtek Pemungutan, Penghitungan Suara Oleh PPS Dan PPK
- Aspal Rusak Depan Kantor Kalurahan Bendungan Mulai Diperbaiki
- Rehab Gedung Selesai, Pustu Di Kalurahan Bendungan Resmi Ditempati Lagi
- Kalurahan Bendungan Mendapatkan Sosialisasi Perbaikan Pengaspalan Jalan
- Sukseskan PILKADA, KPPS Kalurahan Bendungan Resmi Dilantik
- Rutin, Posyandu Balita Dilaksanakan Di Setiap Padukuhan