Reog Dhodog Menggeliat Kembali

Didik Rustanto 26 Mei 2016 11:44:46 WIB

Gunungkidul surganya wisata, banyak obyek wisata yang ada di sini. Selain wisatanya yang kaya, Gunungkidul ternyata juga kaya akan seni dan budaya yang khas asli dari Gunungkidul sendiri. Salah satunya adalah kesenian Reog Dhodhog.

Untuk melestarikan kesenian tersebut Desa Bendungan mendukung dengan tumbuhnya kesenian reog di Bendungan, ada 3 kesenian reog yang tersebar di 3 padukuhan. “ Cipta mudho Budhoyo “ di padukuhan Bendungan, “ Lestari Budoyo “ Padukuhan watudalang, dan Manunggal Kridho Budoyo yang merupakan gabungan Padukuhan Gandu 1 dan Gandu 2.

Ciri khas reog dhodhog terletak pada kisah yang dituangkan dalam gerakan tariannya. Reog dhodhog menampilkan tarian pertempuran antara kelompok kiri dan kanan, yaitu hitam dan putih yang pada akhirnya dimenangkan kelompok putih. Pertempuran ini melambangkan peperangan antara kebatilan dan kebaikan yang menggambarkan bahwa kebenaran selalu menang pada akhirnya.
Pertarungan kedua belah pihak tersebut adalah antara ksatria perwira anonim yg disebut udheng gilig. Kemudian prajurit kavaleri yang naik kuda kepang dan prajurit infantri yg membawa tombak disebut rontek. Kedua kelompok pasukan ini memiliki penasihat yang disebut Bancak dan Doyok atau di Gunungkidul dikenal dengan sebutan Pentul dan Tembem.
Sebagai pengiring gerak tarian adalah musik ritmis sederhana yang terdiri dari kenong-kempul, bende dan gong serta dhodhog (kendang yang ditabuh dengan alat pemukul). Namun, seiring dengan perkembangannya, musik pengiring menjadi bervariasi dengan tambahan tamtam, jedor, kecrek dan drum. Kesenian ini memiliki ciri khas gerak ritmis sederhana. Gerakannya kasar, mudah diikuti dan dapat dimainkan siapa saja yang mau menjadi peraga reog.
Kostumnya secara umum adalah rompi, slempang, surjan, blangkon, klinthing untuk pemain dan jarik serta celana untuk semua pemain. Ciri khas dari kostum reog Gunungkidul adalah pakem yang memakai kuluk, slempang dan surjan. Sedangkan, rompi dan kacik adalah kostum modifikasi.
Biasanya Reog Dhodhog ini dibawakan oleh kurang lebih 26 penari. Dan Reog ini dipentaskan dalam upacara Rasulan di Gunungkidul. Dan kesenian ini membuat Gunungkidul semakin kaya akan seni dan budaya yang perlu kita wariskan kepada anak cucu kita agar tidak punah. (@didik di ambil dari berbagai sumber )

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Terjemah